Edukasi Politik Ala Si Juki Melalui Gerakan #SayaTidakMemilih

ia sosialnya, Juki memberikan ciri-ciri pemimpin yang seharusnya tidak dipilih seperti para eks napi korupsi, calon yang hanya mengumbar janji dan pencitraan, serta calon yang suka memecah belah rakyat. Ini bukanlah pertama kalinya Si Juki melakukan gerakan di dunia politik. Sebelumnya pada tahun 2014 Si Juki mencalonkan diri sebagai calon presiden alternatif dalam gerakan #BeraniBeda. Pada saat itu Si Juki mengajak para pemilih pemula untuk memahami mekanisme Pemilu dengan cara kreatif. Namun di tahun 2019 ini, masyarakat dihadapkan dengan tantangan yang berbeda. Saat ini hampir semua orang seolah peduli dengan politik terutama di media sosial. Tidak jarang banyak pihak yang menghalalkan semua cara demi mendapatkan simpati masyarakat. Melalui gerakan #SayaTidakMemilih, Si Juki justru mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam menentukan pilihan. Gerakan #SayaTidakMemilih tidak hanya berakhir menjadi kampanye di media sosial saja. Berbagai ide tentang edukasi politik ala Juki juga dikemas menjadi sebuah buku komik. Komik berjudul #SayaTidakMemilih ini dirilis oleh penerbit Bukune di berbagai toko buku di Indonesia. Dalam buku komik ini, Si Juki juga menghadirkan sesuatu yang spesial yaitu berkolaborasi dengan tokoh komik lainnya seperti Juleha dan Mang Awung. Selain itu dalam komik ini juga ada karakter Raisah karya Tosan Aji. Kolaborasi dalam komik ini semakin ramai dengan kehadiran karakter dari dua Webtoon ternama yaitu Pak Guru Inyong karya Anggoro Ihank dan Ngopi Yuk! karya Sisifafa & Romy Hernadi. Isu politik yang dikemas dalam media komik ini tentu menjadi sesuatu yang sangat menarik. Masyarakat tentu mengetahui bahwa politik adalah isu yang cukup berat dan tidak jarang sensitif untuk dibahas. Tetapi dengan dikemas sebagai komik yang lucu dan menghibur, isu politik bisa dibawakan dengan ringan. Kisah komedi ringan khas Si Juki dan para karakter komik lainnya yang tampil di komik #SayaTidakMemilih membuat komik ini bisa dinikmati oleh semua kalangan. Tidak hanya oleh masyarakat yang sudah memiliki hak pilih saja, buku ini juga bisa dibaca oleh anak-anak. Oleh karena itu, buku ini diharapkan bisa membawakan edukasi tentang politik kepada semua lapisan masyarakat.